| 
Tujuan Umum : 
Klien tidak mencederi diri sendiri dan atau
  orang lain / lingkungan. 
Tujuan khusus : 
Klien dapat hubungan saling percaya : 
a.      
  Bina hubungan saling percaya 
-         
  Salam terapeutik 
-         
  Perkenalan diri 
-         
  Jelaskan tujuan interaksi 
-       
  Ciptakan lingkungan yang tenang 
-       
  Buat kontrak yang jelas pada setiap pertemuan
  (topik, waktu dan tempat berbicara). 
b.      
  Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan
  perasaannya. 
c.       
  Dengarkan ungkapan klien dengan empati. 
 
Klien dapat mengenal halusinasinya 
a.      
  Lakukan kontak sering dan singkat 
rasional :
  untuk mengurangi kontak klien dengan halusinasinya. 
 
b.      
  Obeservasi tingkah laku klien terkait dengan
  halusinasinya; bicara dan tertawa tanpa stimulus, memandang kesekitarnya
  seolah – olah ada teman bicara. 
 
c.       
  Bantu klien untuk mengenal halusinasinya;  
-         
  Bila klien menjawab ada, lanjutkan; apa yang
  dikatakan ? 
-         
  Katakan bahwa perawat percaya klien mendengarnya. 
-       
  Katakan bahwa klien lain juga ada yang seperti
  klien. 
-       
  Katakan bahwa perawatan akan membantu klien. 
 
d.      
  Diskusikan dengan klien tentang ; 
-         
  Situasi yang dapat menimbulkan / tidak menimbulkan
  halusinasi. 
-         
  Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi,
  siang sore, malam atau bila sendiri atau bila jengkel / sedih). 
 
e.       
  Diskusikan dengan klien tentang apa yang dirasakan
  bila terjadi halusinasi (marah / takut / sedih / senang) dan berkesempatan
  mengungkapkan perasaan. 
Klien dapat mengontrol
  halusinasinya 
a.      
  Identifikasi bersama klien cara / tindakan yang dilakukan
  bila terjadi halusinasi (tidur/marah/menyibukkan diri) 
b.      
  Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien, bila
  bermanfaat beri pujian. 
c.       
  Diskusi cara baru untuk memutus / mengontrol
  timbulnya halusinasi : 
-         
  Katakan “saya tidak mau dengan kamu” (pada halusinasi). 
-         
  Menemui orang lain (perawat / teman / anggota
  keluarga untuk bercakap – cakap . mengatakan halusinaasinya. 
-       
  Membuat jadwal kegiatan sehari – hari agar
  halusinasi tidak sempat muncul. 
-       
  Meminta orang lain (perawat / teman anggota
  keluarga) menyapa bila tampak bicara sendiri. 
d.      
  Bantu klien memilih dan melatih cara memutus /
  mengontrol halusinasi secara bertahap. 
e.       
  Berikan kesempatan untuk melakukan cara yang telah
  dilatih, evaluasi hasilnya dan pujian bila berhasil. 
f.       
  Anjurkan klien untuk mengikuti terapi aktivitas
  kelompok (orientasi realisasi dan stimulasi persepsi). 
 
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengotrol
  halusinasinya : 
a.      
  Anjurkan klien memberitahu keluarga bila mengalami
  halusinasi. 
b.      
  Diskusikan dengan keluarga (pada saat berkunjung /
  pada saat kunjungan rumah) 
-         
  Gejala halusinasinya yang dialami klien 
-         
  Cara yang dapat dilakukan klien dan ke-luarga
  untuk memutus halusinasi 
-       
  Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di
  rumah : Beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, berpergian
  bersama 
-       
  Berikan informasi waktu follow up atau kapan perlu
  mandapat bantuan; halusinasi tak terkontrol dan resiko mencederai orang lain. 
 
Klien dapat memanfaatkan
  obat dengan baik : 
a.      
  Diskusi dengan klien dan keluarga tentang dosis,
  frekuensi dan manfaat obat. 
b.      
  Anjurkan klien meminta sendiri obat pada perawat
  merasakan manfaatnya. 
c.       
  Anjurkan klien bicara dengan dokter / perawat
  tentang efek dan efek samping obat yang dirasakan. 
d.      
  Diskusikan akibat berhenti obat tanpa kon-sultasi. 
e.       
  Bantu klien menggunakan obat, dengan prinsip 5 (lima) benar (benar
  dosis, benar cara, benar waktu) 
 
Tujuan Umum : 
Klien dapat melakukan komunikasi verbal  
Tujuan Khusus :  
1.      
  Klien dapat membina hubungan saling percaya 
a.      
  Bina hubungan saling percaya dengan klien. 
 
b.      
  Jangan membantah dan mendukung waham klien. 
-         
  Katakan perawat menerima : saya menerima keyakinan
  anda, disertai ekspresi menerima. 
-         
  Katakan perawat tidak mendukung : sadar bagi saya
  untuk mempercayainya disertai ekspresi ragu dan empati. 
-         
  Tidak membicarakan isi waham klien. 
 
c.       
  Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan
  terlindung. 
-         
  Gunakan keterbukaan dan kejujuran 
-         
  Jangan tinggalkan klien sendirian 
-         
  Klien diyakinkan berada di tempat aman, tidak
  sendirian. 
 
2.      
  Klien dapat mengindentifikasi kemampuan yang
  dimilki 
a.      
  Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang
  realitas. 
b.      
  Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki
  pada waktu lalu dan saat ini yang realistis. 
c.       
  Tanyakan apa yang bisa dilakukan (aktiviotas
  sehari – hari) 
d.      
  Jika klien selalu bicara tentang wahamnya,
  dengarkan sampai waham tidak ada. 
 
3.     
  Klien dapat mengindentifikasi kebutuhan yang tidak
  terpenuhi : 
a.      
  Observasi kebutuhan klien sehari – hari. 
b.      
  Diskusi kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik
  selama di rumah / di RS. 
c.       
  Hubungan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan
  timbulnya waham. 
d.      
  Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan
  klien (buat jadwal aktivitas klien). 
 
4.      
  Klien dapat berhubungan dengan realitas : 
a.      
  Berbicara dengan klien dalam kontek realita (diri
  orang lain, tempat, waktu) 
b.      
  Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok:
  orientasi realitas 
c.       
  Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang
  dilakukan klien. 
 
5.      
  Klien dapat dukungan keluarga : 
a.      
  Gejala waham. 
b.      
  Cara merawatnya. 
c.       
  Lingkungan keluarga. 
 
6.      
  Klien dapat menggunakan obat dengan benar  
-           
  Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang obat,
  dosis, frekuensi, efek samping obat, akibat penghentian. 
-           
  Diskusikan perasaan klien setelah minum obat  
-           
  Berikan obat dengan prinsip 5 tepat 
 
Tujuan Umum : 
Klien mampuan merawat diri sehingga
  penampilan diri menjadi adekuat 
Tujuan Khusus : 
klien dapat mengindentifikasi kebersihan diri 
a.      
  Dorong klien mengungkakan perasaan tentang keadaan
  dan kebersihan dirinya. 
b.      
  Dengan ungkapan klien dengan penuh perhatian dan
  empati. 
c.       
  Beri pujian atas kemapuan klien mengungkapkan
  perasaan tentang kebersihan dirinya. 
d.      
  Diskusi dengn klien tentang arti kebersihan diri 
e.       
  Diskusikan dengan klien tujuan kebersihan diri. 
 
Klien mendapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan
  dirinya. 
a.      
  Kaji tentang tingkat pengetahuan keluarga tentang
  kebutuhan perawatan diri klien 
b.      
  Diskusikan dengan keluarga 
c.       
  Motivasi keluarga dalam berperan aktif memenuhi
  kebutuhan perawatan diri klien. 
d.      
  Beri pujian atas tindakan positif yang telah
  dilakukan keluaga 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tujuan Umum : 
Klien dapat berhubungan dengan orang lain
  secara bertahap  
Tujuan Khusus : 
1.1.    
  Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan
  perawat 
a.      
  Bina hubungan saling percaya 
-         
  Salam terapeutik 
-         
  Perkenalan diri 
-       
  Jelaskan tujuan interaksi 
-       
  Ciptakan lingkungan yang tenang 
-       
  Bina kontrak yang jelas (topik, waktu, tempak). 
b.      
  Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya
  tentang penyakit yang diderita 
c.       
  Sediakan waktu untuk mendengarkan klien 
d.      
  Katakan pada klien bahwa ia adalah seseorang yang
  berharga dan bertanggung jawab Serta mampu menolong dirinya sendiri. 
 
1.1.    
  Klien dapat mengindetifikasi kemampuan dan aspek
  positf yang memiliki 
a.      
  Diskusikan kemampuan dan aspek yang di miliki
  klien. Dapat dimulai dari bagian tubuh yang masih berfungsi dengan baik,
  kemampuan lain yang dimiliki oleh klien, aspek positif (keluarga, lingkungan)
  yang dimiliki klien. Bila klien tidak mampu mengindetifikasi maka dimulai
  oleh perawat memberi pujian terhadap aspek positif klien. 
b.      
  Setiap bertemu klien hindarkan memberi penilaian
  negatif. Utamakan memberikan pujian yang realistis. 
 
1.1. Klien dapat
  menilai kemampuan yang dapat digunakan  
a.      
  Diskusikan selama sakit 
Misal : penampilan
  klien dalam “self care”, latihan fisik dan ambulasi serta aspek asuhan
  terkait dengan gangguan fisik yang dialami klien. 
b.      
  Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan
  penggunaanya setelah plan sesuai dengan kondisi sakit klien. 
 
1.1. Klien dapat menetapkan
  / merencakan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki : 
a.      
  Rencanakan bersama klien aktivitas bersama klien
  aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan : kegiatan
  mandiri, kegiatan dengan bantuan sebagian, kegiatan yang membutuhkan bantuan
  total. 
b.      
  Tingkatkan kegiatan sesuai degan tolerasi kondisi
  klien 
c.       
  Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh
  klien lakukan (kadang klien takut me laksanakannya). 
 
1.1.     
  Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi
  sakit dan kemampuan. 
a.      
  Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan
  yang telah direncanakan  
b.      
  Beri pujian atas keberhasilan klien 
c.       
  Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah. 
 
 
1.1. Klien dapat
  menfaatkan sistem pendukung yang ada  
a.      
  Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang
  cara merawat klien harga diri rendah 
b.      
  Bantu keluarga memberi dukungan selama klien
  dirawat 
c.       
  Bantuan keluarga menyiapkan lingkungan di rumah |