Senin, 18 Juni 2012

Kebutuhan Nutrisi pada Lansia

A. Pendahuluan
Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan metabolismenya. Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh sehingga dapat memperpanjang usia.

Kebutuhan kalori pada lansia berkurang karena berkurangnya kalori dasar dari kebutuhan fisik. Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk malakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat, misalnya : untuk jantung, usus, pernafasan dan ginjal.

Selasa, 12 Juni 2012

SOP PERAWATAN SELF CARE



SOP PERAWATAN SELF CARE

1.1              METODE
Metode Langsung: Metode yang digunakan dengan cara memberikan perlakuan secara langsung dan melalui pengawasan lengsung oleh peneliti. Metode ini merupakan cara yang paling cermat untuk membuat dan menilai koopertif responden, tetapi menyita tenaga dan waktu yang meneliti.

1.2              TUJUAN
Upaya kuratif alternatif untuk menurunkan tingkat depresi pada lansia.

1.3              ALAT dan BAHAN
1)      Informed concent.
2)      Alat ukur tingkat ketergantungan.
3)      Buku catatan.
4)      Ballpoin.

PENYEBAB PENYAKIT LEUKEMIA dan PENGOBATANNYA

PENYEBAB PENYAKIT LEUKEMIA dan PENGOBATANNYA
Leukemia merupakan bagian dari penyakit kanker, yang mana masyarakat umum menyebutnya dengan nama Kanker Darah itu karena terjadi pada sel – sel darah. Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit yang menyerang sel – sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (Bone Marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga tipe sel darah yang diantaranya adalah sel darah putih ( yang berfungsi sebagai sistem imun / daya tahan tubuh terhadap infeksi ), sel darah merah ( berfungsi membawa oksigen kedalam tubuh ) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah ).
Leukemia pada umumnya sudah muncul pada diri seseorang sejak usia dini, dimana sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih ayng berkembang tidak normal. Secara normal, sel darah putih me-reproduksi ulang bila diperlukan oleh tubuh atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan sinyal atau tanda secara teratur apabila sel darah dibutuhkan untuk be-reproduksi kembali.
Pada kasus Leukemia, sel darah putih ternyata tidak merespon terhadap sinyal yang diberikan sehingga produksi berlebihan dan tidak terkontrol dan akhirnya keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan gejala deperti ini : mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan pendarahan.

KLASIFIKASI TINGKAT KETERGANTUNGAN KLIEN (BERDASARKAN TEORI OREM : SELF CARE)


No.
KLASIFIKASI DAN KRITERIA
YA
TIDAK
KET
I.
MINIMAL CARE



1.
Pasien bisa mandiri/hampir tidak memerlukan bantuan :




1.      Mampu naik turun tempat tidur.




2.      Mampu ambulasi dan berjalan sendiri.




3.      Mampu makan dan minum sendiri.




4.      Mampu mandi sendiri/mandi sebagian dengan bantuan.




5.      Mampu membersihkan mulut ( sikat gigi sendiri ).




6.      Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan.




7.      Mampu BAB dan BAK dengan sedikit bantuan.



2.
Status psikologis stabil



3.
Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik.



4.
Operasi ringan.








II.
PARTIAL CARE



1.
Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian:




1.      Membutuhkan bantuan 1 orang untuk naik-turun tempat tidur.




2.      Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/berjalan.




3.      Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan.




4.      Membutuhkan bantuan untuk makan ( disuap ).




5.      Membutuhkan bantuan dalam membersihkan mulut.




6.      Membutuhkan bantuan untuk berpakaian  dan berdandan.




7.      Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK ( tempat tidur / kamar mandi ).



2.
Pascaoperasi minor ( 24 jam ).



3.
Melewati fase akut dari pascaoperasi mayor.



4.
Fase awal dari penyembuhan.



5.
Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam.



6.
Gangguan operasional ringan.








III.
TOTAL CARE



1.
Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat yang lebih lama.




1.      Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kereta dorong/kursi roda.




2.      Membutuhkan latihan pasif.




3.      Kebutuhan nutrisi dan cairan di penuhi melalui intravena (infus) atau NG Tube (sonde).




4.      Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut.




5.      Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan.




6.      Dimandikan perawat / keluarga.




7.      Dalam keadaan inkontinensia, pasien menggunakan kateter.



2.
Setelah 24 jam pascaoperasi mayor.



3.
Pasien dalam keadaan tidak sadar.



4.
Keadaan pasien tidak stabil.



5.
Observasi TTV setiap kurang 2 jam.



6.
Perawatan luka bakar.



7.
Perawatan kolostomi.



8.
Menggunakan alat bantu pernafasan.



9.
Menggunakan WSD.



10.
Irigasi kandung kemih secara terus menerus.



11.
Menggunakan alat traksi ( skeletal traksi ).



12.
Fraktur atau pasca operasi tulang belakang/leher.



13.
Gangguan emosional berat, bingung disorientasi.