BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan berbagai 
cara yang menghambat respons pada sistem biologis dan dapat menyebabkan 
gangguan kesehatan, penyakit, bahkan kematian. Keracunan sering 
dihubungkan dengan pangan atau bahan kimia. Pada kenyataannya bukan 
hanya pangan atau bahan kimia saja yang dapat menyebabkan keracunan. Di 
sekeliling kita ada racun alam yang terdapat pada beberapa tumbuhan dan 
hewan. Salah satunya adalah gigitan ular berbisa yang sering terjadi di 
daerah tropis dan subtropis. Mengingat masih sering terjadi keracunan 
akibat gigitan ular maka untuk dapat menambah pengetahuan masyarakat 
kami menyampaikan informasi mengenai bahaya dan pertolongan terhadap 
gigitan ular berbisa. Selain kasus gigitan serangga dan binatang 
berbisa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang diatas, masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud kegawatdaruratan pada gigitan serangga dan binatang berbisa?
2. Apa saja penyebab gigitan serangga dan binatang berbisa?
3. Bagaimana penatalaksanaan gigitan serangga dan binatang berbisa?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui konsep kegawatdaruratan gigitan serangga dan binatang berbisa
2. Untuk mengetahui penyebab gigitan serangga dan binatang berbisa
3. Untuk mengetahui penatalaksanaan gigitan serangga dan binatang berbisa
Disini kita bisa bersama-sama berbagi ilmu,dari ILMU KEPERAWATAN,PENDIDIKAN IPA,PEND.AGAMA ISLAM,MATEMATIKA,EKONOMI DLL.Blog ini juga menyediakan Berita seputar dunia politik dan juga menyediakan harga hp terbaru/ter-Update serta spesifikasinya dan bisa Download Aplikasi hp Sis & jar,DLL...
Selasa, 17 April 2012
DEPRESI PADA LANSIA
Meningkatnya jumlah lansia tersebut perlu memperoleh perhatian yang serius terutama untuk mengusahakan bagaimana agar lansia tetap mandiri dan berguna. Sementara itu kondisi lanjut usia mengalami berbagai penurunan atau kemunduran baik fungsi biologis maupun psikis. Penurunan fungsi biologis dan psikis ini mempengaruhi mobilitas dan juga kontak sosial. Menurunnya kontak sosial ini sering membawa lanjut usia kepada masalah depresi.
Depresi merupakan gangguan psikologis yang paling umum terjadi pada tahun-tahun terakhir kehidupan individu. Depresi pada lanjut usia ini muncul dalam bentuk keluhan fisik seperti ; insomnia, kehilangan nafsu makan, masalah pencernaan, dan sakit kepala. Depresi merupakan kondisi yang mudah membuat lanjut usia putus asa, kenyataan yang menyedihkan karena kehidupan kelihatan suram dan diliputi banyak tantangan. Lansia dengan depresi biasanya lebih menunjukkan keluhan fisik daripada keluhan emosi. Keluhan fisik sebagai akibat depresi kurang mudah untuk dikenali, yang sering menyebabkan keterlambatan dalam penanganannya. Keluhan fisik yang muncul sulit dibedakan apakah disebabkan faktor fisik atau psikis, sehingga depresi sering terlambat untuk dideteksi.
askep Tumor parotis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Tumor
 parotis adalah tumor yang menyerang kelenjar liur parotis. Dari tiap 5 
tumor kelenjar liur, 4 terlokalisasi di glandula parotis, 1 berasal dari
 kelenjar liur kecil atau submandibularis dan 30 % adalah maligna. 
Disebutkan bahwa adanya perbedaan geografik dan suku bangsa: pada orang 
Eskimo tumor ini lebih sering ditemukan, penyebabnya tidak diketahui. 
Sinar yang mengionisasi diduga sebagai faktor etiologi.
Dalam
 rongga mulut terdapat 3 kelenjar liur yang besar yaitu kelenjar 
parotis, kelenjar submandibularis, dan kelenjar sub lingualis. Kelenjar 
parotis merupakan kelenjar liur utama yang terbesar dan menempati 
ruangan di depan prosesus mastoid dan liang telinga luar. Tumor ganas 
parotis pada anak jarang didapat. Tumor paling sering pada anak adalah 
karsinoma mukoepidermoid, biasanya jenis derajat rendah. Massa dalam 
kelenjar liur dapat menjadi ganas seiring dengan bertambahnya usia. 
Prevalensi tumor ganas yang biasanya terjadi pada orang dengan usia 
lebih dari 40 tahun adalah 25 % tumor parotis, 50 % tumor submandibula, 
dan satu setengah sampai dua pertiga dari seluruh tumor kelenjar liur 
minor adalah ganas. 
Langganan:
Komentar (Atom)
 
